Bagaimana Awal Mula Adanya Peringatan Hari Ibu?

SalafiyahWareng.com – Hari Ibu di Indonesia diperingati pada tanggal 22 Desember. Tahun 2023 ini, tanggal tersebut jatuh pada hari Jumat. Ini adalah momen penting yang diperingati secara nasional di Indonesia. Hari Ibu di Indonesia dirayakan setiap tahun untuk menghormati peran dan pengorbanan yang luar biasa dari para ibu dalam membangun keluarga dan masyarakat.

Bertepatan dengan Hari Ibu tersebut, tidak ada acara khusus yang dilaksanakan oleh MI Salafiyah Wareng. Peringatan hanya berupa kartu ucapan dan juga twibbon yang dibuat dan dibagikan di group WhatsApp Guru dan Papan Informasi Siswa atau media sosial lainnya.

Dikutip dari website resmi Kemenpppa (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia), Peringatan Hari Ibu di Indonesia memiliki akar sejarah yang dalam. Ia diinisiasi dalam Kongres Perempuan Indonesia pertama kali di Yogyakarta pada tanggal 22-25 Desember 1928. Kongres ini menjadi momentum penting yang memulai peringatan Hari Ibu sebagai penghargaan atas peran ibu dalam pembangunan bangsa.

Berbeda dengan Hari Ibu di Indonesia, peringatan Hari Ibu Internasional atau Mother’s Day 2023 diperingati pada tanggal 14 Mei yang jatuh di Minggu kedua bulan Mei setiap tahunnya. Di negara-negara Eropa, Kanada, Amerika, Australia, hingga Selandia Baru, Mother’s Day adalah momen yang sangat dirayakan.

Meski ada perbedaan tanggal, baik Hari Ibu di Indonesia maupun Mother’s Day di berbagai negara, keduanya memiliki esensi yang serupa. Kedua perayaan Hari Ibu ini adalah bentuk terima kasih yang mendalam bagi seluruh ibu atas dedikasi, kasih sayang, dan peran penting mereka dalam keluarga dan masyarakat.

Sejarah International Mother’s Day memiliki makna yang lebih luas di luar sekadar penghormatan terhadap ibu. Gagasan ini pertama kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1872, dikemukakan oleh pejuang hak perempuan dan penulis terkenal, Julia Ward Howe. International Mother’s Day tidak hanya menjadi momen penghormatan, tetapi juga sebagai upaya untuk memperjuangkan emansipasi perempuan di masa itu.

Berikut sejarah peringatan Hari Ibu Nasional dan Internasional yang dimaksudkan.

DIBUKA! Indent PPDB 2024/2025 MI Salafiyah Wareng. Info : 0856-4080-5929 Pendaftaran : https://salafiyahwareng.com/kesiswaan/ppdb-2024-2025/

[] Sejarah Hari Ibu Nasional 22 Desember

Sejarah Hari Ibu di Indonesia, yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, memiliki akar yang kuat dalam peristiwa Kongres Perempuan Indonesia pertama di Yogyakarta pada 1928.

Kongres ini menjadi titik tolak penting dalam gerakan perempuan Indonesia di masa pra-kemerdekaan. Diselenggarakan pada 22-25 Desember, hanya dua bulan setelah Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda.

Panitia Kongres Perempuan Indonesia 1, dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti R. A. Soekanto, Nyi Hadjar Dewantara, dan Soejatin, melibatkan 30 organisasi dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Dalam hasil kongres ini, diputuskan untuk membentuk federasi organisasi wanita yang diberi nama Perikatan Perempuan Indonesia (PPI), sebagai wadah untuk memajukan hak-hak perempuan.

Penetapan Hari Ibu baru terjadi pada Kongres Perempuan Indonesia III pada 23-28 Juli 1938, yang digagas oleh Komite Perlindungan Kaum Perempuan dan Anak-Anak Indonesia (KPKPAI) di bawah pimpinan Emma Puradiredja.

Pada saat itu, Perkumpulan Isteri Indonesia (PII) mengusulkan penetapan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember, yang bertepatan dengan jadwal hari pertama Kongres Perempuan Indonesia pertama. Selain penetapan Hari Ibu, hasil kongres ini juga menyuarakan penyusunan Undang-Undang Perkawinan untuk umat Islam yang diusulkan oleh Maria Ulfah.

Pada tahun 1959, Hari Ibu resmi disahkan sebagai hari besar nasional melalui Dekrit Presiden RI No. 316 Tahun 1959. Langkah ini menegaskan pengakuan atas sejarah serta peran penting perempuan dalam membangun dan mengembangkan negara.

Maka bisa dipahami, tanggal 22 Desember menjadi momen yang diresmikan untuk memperingati Hari Ibu Nasional setiap tahunnya di Indonesia. Ini sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan kepada perempuan Indonesia.

[] Sejarah Hari Ibu Internasional 14 Mei

International Mother’s Day atau Hari Ibu Internasional 2023 dirayakan pada hari Minggu 14 Mei. Peringatan Hari Ibu secara Internasional ini diselenggarakan setiap tahun pada hari Minggu pekan kedua di bulan Mei, dan tahun 2023 bertepatan pada hari Minggu, 14 Mei 2023.

Sejarah perayaan International Mother’s Day atau Hari Ibu Internasional dapat ditelusuri kembali hingga zaman Yunani dan Romawi kuno. Pada saat itu, diadakan festival untuk menghormati ibu dewi Rhea dan Cybele. Festival tersebut kemudian bergeser dan dikenal sebagai “Mothering Sunday” dalam tradisi Kristen Eropa.

Dirayakan pada hari Minggu keempat Prapaskah, Mothering Sunday akhirnya berkembang menjadi hari libur yang lebih sekuler di mana anak-anak memberi ibu mereka bunga dan hadiah lainnya. Kebiasaan ini kemudian bersatu dengan Hari Ibu di Amerika Serikat pada 1930-an dan 1940-an.

Awal perayaan Hari Ibu Internasional dimulai atas inisiatif Anna Jarvis, yang memprakarsai Mother’s Day setelah ibunya, Ann Reeves Jarvis, meninggal pada tahun 1905. Anna Jarvis kemudian memulai ‘Hari Persahabatan Ibu’ untuk mempromosikan persahabatan antara ibu-ibu selama Perang Saudara.

Setelah menetapkan hari Minggu kedua di bulan Mei sebagai Hari Ibu, Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson mengesahkan undang-undang untuk menjadikan International Mother’s Day sebagai peringatan nasional di Amerika Serikat.

Maka bisa dipahami, Hari Ibu Internasional yang diperingati setiap 14 Mei menjadi momen untuk merayakan cinta dan penghargaan kepada ibu di seluruh dunia. [ZA]

Src : Liputan6.com

Video Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *